Merajan di Bali adalah tempat suci bagi keluarga tertentu. Merajan juga disebut Sanggah Pamerajan, yang berasal dari kata "Sanggah" yang berarti tempat suci, dan "Pamerajan" yang berasal dari kata "Praja" yang berarti keluarga. kayangan tiga dan merajan adalah mencerminkan berbagai macam aliran yang pernah berkembang di masyarakat bali. merajan merupakan kesatuan sakte yang ada.
Buku ini menceritakan kisah persahabatan antara Raini dengan temannya bernama Hikmah yang dipanggil Boneka Salju. Boneka Salju sakit kanker dan meminta Raini menjenguknya, namun Raini terpaksa pergi ke acara keluarga di Jayapura. Setelah acara selesai, Raini langsung pulang ke Manokwari dan menemui Boneka Salju yang saat itu meninggal dunia. Raini akhirnya sadar bahwa persahabatannya dengan
Mawinten temasuk kedalam upacara manusia yadnya. mawinten itu banyak jenisnya dan dapat dilaksanakan mulai dari umur 5 tahun atau setelah tanggal gigi pertama, yaitu sebagai awal akan mulai belajar "masastra" dan juga kepada orang yang akan menekuni atau mengembangkan suatu tugas khusus yang ada hubungannya dengan tata cara keagamaan, misalnya seperti melaksanakan pengobatan yang selalu memohon…
Dalam buku ini akan memperoleh penjelasan bahwa penggunaan sarana upakara tersebut benar-benar berdasarkan petunjuk kitab suci agama hindu. dengan adanya pemahaman yang makin mendalam tentang arti dan fungsi sarana upakara diharapkan umat hindu lebih mantap melangsungkan upacara keagamaan tersebut.
Pembangunan agama menjadi sangat penting tatkala ajaran agama diharapkan berfungsi sebagai motivator, dengan kata lain agama hendaknya dijadikan landasan moral dan etika pembangunan nasional.
Sraddha merupakan suatu keyakinan tentang tujuan hidup sebagai manusia yaitu suatu disiplin yang harus dipraktekkan untuk mencapainya, kemudian ajaran yang melandasi tujuan hidup itu sendiri serta disiplin yang harus dilakukan.
Buku ini membahas konsep hindu tentang ilmu pengetahuan dan memberikan informasi faktual kontribusi orang-orang hindu terhadap ilmu-ilmu fisik dan sosial.
Buku ini menguraikan tiga kerangka agama hindu Tatwa, Etika dan Upacara yang disampaikan dengan lebih gamblang oleh tokoh Rsi Dharmakerti dan Sang Suyasa, karena menggunakan contoh contoh nyata dalam kehidupan sehari hari
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diajak menjadi berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini sangat penti…